MagzNetwork

Keadaan Lapar Nabi Muhammad SAW

Dicatat oleh ozay wahid | 1/29/2009 12:28:00 PG | | 0 ulasan »

Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu'man bin 

Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari 

makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya?

Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya 

mendapat kurma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!


Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu'man bin Basyir ra. 

katanya, bahwa pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa 

yang dinikmati manusia sekarang dari dunia! Maka dia 

berkata, aku pernah melihat Rasulullah SAW seharian 

menanggung lapar, karena tidak ada makanan, 

kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari 

korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.


Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu'aim, Khatib, 

Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia berkata: 

Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang

bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: 

Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu bersembahyang duduk, 

apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku lapar wahai Abu 

Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis 

sedih melihatkan keadaan beliau itu.  Beliau merasa kasihan 

melihat aku menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! 

jangan menangis, karena beratnya penghisaban nanti di hari 

kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di 

dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia. (Kanzul Ummal 4:41)


Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Sekali peristiwa 

keluarga Abu Bakar ra. (yakni ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing 

kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi SAW 

memakannya - ataupun katanya, beliau yang tidak makan, tetapi Aisyah makan,

lalu Aisyah ra. berkata kepada orang yang berbicara dengannya: Ini 

karena tidak punya lampu.


Dalam riwayat Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang bertanya:

Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu ada lampu? Jawab Aisyah:

Jika kami ada minyak ketika itu tentu kami utamakan untuk dimakan.

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul Ummal 5:155)


Abu Ya'la memberitakan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Ada kalanya 

sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW 

tidak ada satu hari pun yang berlampu dan dapurnya pun tidak berasap. 

Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan.

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:154; Majma'uz Zawatid 10:325)

Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah dari Aisyah ra. 

dia berkata: Demi Allah hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, 

saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada 

anak bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW

tidak pernah berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah 

makanan kamu? Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan jika 

ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari kaum Anshar yang membawakan 

buat kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan

kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:155)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya: sering kali kita duduk 

sampai empat puluh hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya l

ampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya: 

Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Kurma dan air saja,

itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:38)

Tarmidzi memberitakan dari Masruq, katanya: Aku pernah datang menziarahi 

Aisyah ra. lalu dia minta dibawakan untukku makanan, kemudian dia 

mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku dahulu. Aku tidak pernah 

kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya!

Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin?! Aisyah menjawab: 

Aku teringat keadaan di mana Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia ini! 

Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali sehari. 

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:148)


Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW kenyang 

dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di Madinah 

sehingga beliau meninggal dunia. Di lain-lain versi: Tidak pernah kenyang 

keluarga Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-turut sehingga 

beliau wafat. Dalam versi lain lagi: Rasulullah SAW telah meninggal dunia, 

dan beliau tidak pernah kenyang dari korma dan air.(Kanzul Ummal 4:38)


Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah ra.: 

Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan 

sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu 

mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri. 

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)


Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari Al-Hasan ra. secara mursal, 

katanya: Rasulullah SAW selalu membantu orang dengan tangannya 

sendiri, beliau menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri, 

dan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur 

selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah. 

Bukhari meriwayatkan dari Anas ra. katanya: Tidak pernah Rasulullah 

SAW makan di atas piring, tidak pernah memakan roti yang halus hingga beliau

meninggal dunia. Dalam riwayat lain: Tidak pernah melihat daging yang 

sedang dipanggang (maksudnya tidak pernah puas makan daging 

panggang). (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)


Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. katanya: Rasulullah 

SAW sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik 

di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. 

Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula

meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW 

mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka 

mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. 

Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, 

dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu.

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)

Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW datang kepada Nabi SAW 

membawa sepotong roti syair  yang kasar untuk dimakannya. Maka 

ujar beliau kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang dimakan

ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Dalam periwayatan Thabarani ada 

tambahan ini, yaitu: Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada Fathimah: 

Apa itu yang engkau bawa, wahai Fathimah?! Fathimah menjawab:

 Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu,

sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau

memakannya dulu! (Majma'uz Zawa'id 10:312)


Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah ra. katanya:

Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada 

Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau 

mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama 

memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)


Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa'ad ra. dia berkata: Tidak pernah 

Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan 

menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia.

Ada orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak 

yang dapat mengayak tepung? 

Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak tepung dari 

sejak beliau diutus menjadi 

Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi: Jadi, bagaimana 

kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu? Jawabnya: 

Mula-mula kami menumbuk gandum itu kemudian kami meniupnya 

sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah 

yang kami campurkan dengan air, lalu kami mengulinya. 

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)


Tarmidzi memberitakan daiipada Abu Talhah ra. katanya: Sekali 

peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada Rasulullah 

SAW lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu 

demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah SAW pun mengangkat 

kainnya, lalu kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. 

(At-Targhib Wat-Tarhib 5:156)


Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para 

sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa

terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya 

pada perutnya. Kemudian beliau bersabda: Betapa banyak orang yang 

memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi lapar 

dan telanjang di hari kiamat!

Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan dirinya di sini,

kelak dia akan dihinakan di akhirat. 

Dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, 

kelak dia akan dimuliakan di akhirat.'


Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: 

Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada ummat ini sesudah 

kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab

apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan 

lemahlah hatinya dan akan merajalelalah syahwatnya! 

(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).

 

0 ulasan

Catat Ulasan